“Pemberian dari makhluk adalah keterhalangan, sementara penangguhan pemberian dari Allah merupakan karunia.” Tinggalkanlah kebiasaanmu bergantung kepada makhluk, sebab akan membuatmu suntuk dan takluk. Sadarilah, pemberian mereka kepadamu adalah candu. Ada sakit dan kecewa di dalamnya, tetapi engkau tetap saja ketagihan. Engkau tidak bisa berpaling karena engkau telah dibuatnya “tidak eling”. Tetapi, bersamaan dengan itu engkau tersiksa oleh pengharapan yang tiada habisnya. Segeralah berhenti darinya agar engkau tidak teraniaya. Berlarilah kepada-Nya, raihlah pertolongan-Nya. Menghinakan diri kepada-Nya akan membuatmu berlimpah kemuliaan-Nya. Saat Allah Azza wa Jalla menciptakan manusia, Dia juga menentukan rizkinya. Andaikata manusia mengendarai angin untuk menyusul rizkinya, rizki itu akan menunggangi kilat sehingga bisa mendahuluinya.
SABUKAN ORA KATHO’AN atau KUDUNGAN TAPI ORA ROK-AN.
Itulah sebutan yg layak disematkan kpd kita yg tdk menerapkan prisip SKALA PRIORITAS, baik prioritas dlm ibadah maupun kehidupan.
Dahulukan yg wajib, baru kemudian yg sunnah. Apa pun kwajiban yg kita emban.
Dahulukan yg primer, baru kmdian skunder atau bahkan tersier.
SABUKAN ORA KATHO’AN atau KUDUNGAN TAPI ORA ROK-AN.
Itulah sebutan yg layak disematkan kpd kita yg tdk menerapkan prisip SKALA PRIORITAS, baik prioritas dlm ibadah maupun kehidupan.
Dahulukan yg wajib, baru kemudian yg sunnah. Apa pun kwajiban yg kita emban.
Dahulukan yg primer, baru kmdian skunder atau bahkan tersier.
@Asnawi_lathief New bee Om... Shaum khawashul khawash (puasanya orang khusus dan istimewa) yaitu memelihara gerak hati dari kepentingan duniawi dan tidak memikirkannya serta mengekang dari hal apapun selain Allah. Pada tingkatan puasa ini, apabila memirkan selain Allah, maka gugurlah puasanya. Inilah tingkatan puasa para Nabi dan shiddiqin. Pada hakikatnya kedudukan ini adalah menghadapkan jiwa raga sepenuhnya kepada Allah, dan berpaling dari selain-Nya.